Langsung ke konten utama

Desain WAN dengan Packet Tracer



Saya di beri tugas desain WAN menggunakan Packet Tracer dari sekolah, agar bermanfaat, hasilnya saya sharing dalam blog ini.

Alat:
1. Packet Tracer 5.2

Cara:
1. Pertama siapkan gambar/peta yang ingin anda desain, Kebetulan saya tinggal di sidoarjo, jadi saya menggunakan peta sidoarjo dalam packet tracer.

2. Pasang satu empty router terlebih dahulu. Jika sudah, pasang perangkat yang anda inginkan. Karena dalam tugas saya di tuntut untuk menggunakan kabel serial dan desainnya bercabang, jadi saya pasang lebih dari 1 port serial. Selain itu, karena server tidak menggunakan port serial, kita juga harus memasang port ethernet di router yang terhubung dengan server. Tpi jangan lupa ketika anda memasang hardware pada router anda harus mematikan komputernya terlebih dahulu di tombol ON/OFF



3. Jika satu router telah terbuat, sekarang kloning router tersebut agar menjadi banyak router dengan cara Copy Paste.



4. Setelah router telah siap, selanjutnya kita pasang Servernya



5. Langkah selanjutnya adalah menghubungkan semua router secara bercabang menggunakan kabel serial. Sedangkan dari server ke router menggunakan kabel cross over.



6. Nah jika semua telah terhubung, sekarang kita tinggal setting IP dan RIP nya.
Agar mempermudah saya kasih keterangan pada gambar di bawah ini.




Untuk Server:

DNS:192.168.1.2
Gateway: 192.168.1.1

Router 1:

Setting IP :
Fast Ethernet : 192.168.1.1 (Diambil dari Gateway Server)
Serial 0/0 : 192.168.2.1

Setting RIP :
192.168.1.0
192.168.2.0

Router 2:

Setting IP :
Serial 0/0 : 192.168.2.2 (Terhubung dengan 0/0 R1)
Serial 0/1 : 192.168.3.1 (Terhubung dengan 0/0 R3)
Serial 0/2 : 192.168.4.1 (Terhubung dengan 0/0 R4)
Serial 0/3 : 192.168.5.1 (Terhubung dengan 0/0 R5)

Setting RIP :
192.168.2.0
192.168.3.0
192.168.4.0
192.168.5.0

Router 3:

Setting IP :
Serial 0/0 : 192.168.3.2 (Terhubung dengan 0/1 R1)
Serial 0/1 : 192.168.6.1 (Terhubung dengan 0/0 R6)

Setting RIP :
192.168.3.0
192.168.6.0

Router 4:

Setting IP :
Serial 0/0 : 192.168.4.2 (Terhubung dengan 0/2 R1)
Serial 0/1 : 192.168.7.1 (Terhubung dengan 0/2 R5)
Serial 0/2 : 192.168.8.1 (Terhubung dengan 0/1 R6)

Setting RIP :
192.168.4.0
192.168.7.0
192.168.8.0

Router 5:

Setting IP :
Serial 0/0 : 192.168.5.2 (Terhubung dengan 0/3 R2)
Serial 0/1 : 192.168.9.1 (Terhubung dengan 0/3 R6)
Serial 0/2 : 192.168.7.2 (Terhubung dengan 0/1 R4)

Setting RIP :
192.168.5.0
192.168.9.0
192.168.7.0

Router 6:

Setting IP :
Serial 0/0 : 192.168.6.2 (Terhubung dengan 0/1 R3)
Serial 0/1 : 192.168.8.2 (Terhubung dengan 0/2 R4)
Serial 0/3 : 192.168.9.2 (Terhubung dengan 0/1 R5)

Setting RIP :
192.168.6.0
192.168.8.0
192.168.9.0

NB:
Dalam Setting RIP kita tuliskan perintah :


Router>enable
Router# configure terminal
Router (config) # router rip
Router (config-router) # network 192.168.1.0 --> Masukkan IP network yang ingin di routerkan

Jika masih belum jelas lihat postingan saya Setting Router RIP & Static

Nah Itu contoh 6 Router, sisanya ente lanjutkan sendiri yah. Tangan ane udah pada pegel.
Jika masih dikurang mengerti, kurang di pahami dalam penulisan/penjelasan diatas, tolong di maafkan karena masih belajar nulis! Untuk lebih jelasnya lagi silahkan browsing di google. CMIIW :D

Sumber : Praktek di Sekolah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Uplink dan Downlink

Pada komunikasi VSAT ada yang disebut up link dan down link. Up link adalah sinyal radio frequency (RF) yang dipancarkan dari stasiun bumi ke satelit . Down link adalah sinyal radio frequency (RF) yang dipancarkan dari satelit ke stasiun bumi. Pada umumnya VSAT menggunakan frekuensi Ku-band atau C-band. Frekuensi Ku-band digunakan di Amerika Utara, Eropa dan menggunakan antena VSAT yang lebih kecil, dengan frekuensi up link sekitar 14 GHz dan down link sekitar 12 GHz. Sedangkan C-band digunakan intensif di Asia, Afrika dan Amerika Latin dan menggunakan antena yang lebih besar, dengan frekuensi up link sekitar 6 GHz dan frekuensi down link sekitar 4 GHz.

Pengertian Upstream dan Downstream

Upstream adalah kecepatan data dari router ADSL ke ISP. Sementara, downstream adalah kecepatan data dari ISP ke router ADSL. Umumnya kecepatan yang digunakan di Indonesia adalah 384Kbps atau 512Kbps untuk downstream dari ISP ke router ADSL pelanggan. Sementara dari upstream dari router ADSL pelanggan ke ISP umumnya 64Kbps. Perlu di sadari bahwa kecepatan dari Internet ke ISP belum tentu sama dengan kecepatan downstream dari router ADSL. Kadang kala, kecepatan kita dapat lebih rendah karena saluran dari Internet ke ISP di share / digunakan bersama oleh banyak pengguna Internet lainnya. Di samping itu, mekanisme modulasi pada ADSL akan menghilangkan beberapa kanal modulasinya jika ada gangguan di kabel yang digunakan. Konsekuensinya kecepatan akan turun secara automatis jika terjadi gangguan di kabel. Pengalaman saya, akses Internet terutama untuk download akan cepat jika kita menggunakannya sekitar pukul 4-6 pagi atau hari minggu. Pada hari-hari biasa, untuk e-mail, Yahoo Messanger dan

Macam - macam Protokol pada OSI Layer

1. SMTP SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) merupakan salah satu protokol yang umum digunakan untuk pengiriman surat elektronik di Internet. Protokol ini dipergunakan untuk mengirimkan data dari komputer pengirim surat elektronik ke server surat elektronik penerima. 2. FTP File Transfer Protokol (FTP) ialah protokol standar untuk pentransferan data baik download maupun upload. maka dari itu dibedakan menjadi klien ftp dan server ftp. 3. TELNET Protokol TELNET dipakai untuk menyamai seperti terminal yang terkoneksi untuk host secara remote (berjauhan). Prinsip kerjanya menggunakan TCP sebagai protokol transport untuk mengirimkan informasi dari keyboard pada user menuju remote-host serta menampilkan informasi dari remote-host ke workstation pada user. Untuk menjalankan proses TELNET maka digunakan komponen TELNET untuk client yang dijalankan pada workstation (user) dan server TELNET yang dijalankan pada host. 4. DNS sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama do