Langsung ke konten utama

Pengertian IGRP

Dymanic Routing adalah salah satu jaringan yang mempunyai jalur lebih dari satu, kata lainnya ketika menggunakan dynamic routing maka sistem administrasi jaringannya lebih cepat dan tidak banyak memakan waktu banyak.
Pada kesempatan kali ini kita akan belajar tentang IGRP yang mana juga termasuk kedalam salah satu Dynamic Routing. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS.

IGRP yang merupakan contoh routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector yang lain. Tidak seperti RIP, IGRP merupakan routing protokol yang dibuat oleh Cisco. IGRP juga sangat mudah diimplementasikan, meskipun IGRP merupakan routing potokol yang lebih komplek dari RIP dan banyak faktor yang dapat digunakan untuk mencapai jalur terbaik dengan karakteristiknya.
Mari kita langsung saja memulai masuk seting kedalam IGRP :

Misal kita mempunyai gambar rancangan jaringan seperti diatas, dengan Router 1 mempunyai Ip 10.10.10.1.1/30, sedangkan untuk Router 2 dengan Ip 10.10.10.1.2/30. Untuk komputer 1 dengan Ip 192.168.10.2/24 dengan defaul gatewai 192.168.10.1, sedangkan untuk komputer 2 dengan Ip 197.168.10.2/24 dengan defaul gatewainya 197.168.10.1
Langkah awalnya adalah kita seting dahulu router 1 dengan perintah
Tekan enter
Router>
Router>enable
Router#conf t
Seting ip pada eth 0
Router(config)#interface eth0
Router(config-if)#ip add 192.168.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Seting ip pada serial 0
Router(config)#interface serial 0
Router(config-if)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.252
Router(config-if)#clock rate 6400
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Seting Router IGRP pada router 1 dengan kode NRP 3 digit terakir
Router(config)#
Router(config)#router igrp 804
Router(config-router)#network 10.10.10.0
Router(config-router)#network 192.168.10.0
Langkah selanjutnya adalah seting pada router 2 dengan cara :
Tekan enter
Router>
Router>enable
Router#conf t
Seting ip pada eth 0
Router(config)#interface eth0
Router(config-if)#ip add 197.168.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Seting ip pada serial 0
Router(config)#interface serial 0
Router(config-if)#ip add 10.10.10.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Seting Router IGRP pada router 2 dengan kode NRP 3 digit terakir
Router(config-if)#router igrp 804
Router(config-router)#network 10.10.10.0
Router(config-router)#network 197.168.10.0
Untuk langkah selanjutnya adalah seting antar komputer,
Langkah – langkah konfigurasi pada komputer 1 adalah :
Press Enter to begin
C:>
C:>ipconfig /ip 192.168.10.2 255.255.255.0
C:>ipconfig /dg 192.168.10.1Langkah – langkah konfigurasi pada komputer 2 adalah :
Press Enter to begin
C:>
C:>ipconfig /ip 197.168.10.2 255.255.255.0
C:>ipconfig /dg 197.168.10.1
Langkah uji coba :
Kita coba ping komputer 1 pada komputer 2,
ping 192.168.10.1
Pinging 192.168.10.1 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.1: bytes=32 time=60ms TTL=241
Reply from 192.168.10.1: bytes=32 time=60ms TTL=241
Reply from 192.168.10.1: bytes=32 time=60ms TTL=241
Reply from 192.168.10.1: bytes=32 time=60ms TTL=241


Cara kerja IGRP

Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan composite metric. Variabel-variabel itu misalnya:
1. Bandwidth
2. Delay
3. Load
4. Reliability

Sumber : google

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Uplink dan Downlink

Pada komunikasi VSAT ada yang disebut up link dan down link. Up link adalah sinyal radio frequency (RF) yang dipancarkan dari stasiun bumi ke satelit . Down link adalah sinyal radio frequency (RF) yang dipancarkan dari satelit ke stasiun bumi. Pada umumnya VSAT menggunakan frekuensi Ku-band atau C-band. Frekuensi Ku-band digunakan di Amerika Utara, Eropa dan menggunakan antena VSAT yang lebih kecil, dengan frekuensi up link sekitar 14 GHz dan down link sekitar 12 GHz. Sedangkan C-band digunakan intensif di Asia, Afrika dan Amerika Latin dan menggunakan antena yang lebih besar, dengan frekuensi up link sekitar 6 GHz dan frekuensi down link sekitar 4 GHz.

Pengertian Upstream dan Downstream

Upstream adalah kecepatan data dari router ADSL ke ISP. Sementara, downstream adalah kecepatan data dari ISP ke router ADSL. Umumnya kecepatan yang digunakan di Indonesia adalah 384Kbps atau 512Kbps untuk downstream dari ISP ke router ADSL pelanggan. Sementara dari upstream dari router ADSL pelanggan ke ISP umumnya 64Kbps. Perlu di sadari bahwa kecepatan dari Internet ke ISP belum tentu sama dengan kecepatan downstream dari router ADSL. Kadang kala, kecepatan kita dapat lebih rendah karena saluran dari Internet ke ISP di share / digunakan bersama oleh banyak pengguna Internet lainnya. Di samping itu, mekanisme modulasi pada ADSL akan menghilangkan beberapa kanal modulasinya jika ada gangguan di kabel yang digunakan. Konsekuensinya kecepatan akan turun secara automatis jika terjadi gangguan di kabel. Pengalaman saya, akses Internet terutama untuk download akan cepat jika kita menggunakannya sekitar pukul 4-6 pagi atau hari minggu. Pada hari-hari biasa, untuk e-mail, Yahoo Messanger dan

Macam - macam Protokol pada OSI Layer

1. SMTP SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) merupakan salah satu protokol yang umum digunakan untuk pengiriman surat elektronik di Internet. Protokol ini dipergunakan untuk mengirimkan data dari komputer pengirim surat elektronik ke server surat elektronik penerima. 2. FTP File Transfer Protokol (FTP) ialah protokol standar untuk pentransferan data baik download maupun upload. maka dari itu dibedakan menjadi klien ftp dan server ftp. 3. TELNET Protokol TELNET dipakai untuk menyamai seperti terminal yang terkoneksi untuk host secara remote (berjauhan). Prinsip kerjanya menggunakan TCP sebagai protokol transport untuk mengirimkan informasi dari keyboard pada user menuju remote-host serta menampilkan informasi dari remote-host ke workstation pada user. Untuk menjalankan proses TELNET maka digunakan komponen TELNET untuk client yang dijalankan pada workstation (user) dan server TELNET yang dijalankan pada host. 4. DNS sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama do